Entah tanggal berapa, aku sudah agak lupa. Yang pasti hari itu dan beberapa hari kedepan, janjiku yang kuucap di awal-awal perkenalan denganmu akan segera tertunaikan. Janjiku saat itu sederhana, mengajakmu untuk berpetualang di alam lepas, dengan mendaki gunung. Tak perlu gunung yang menjulang hingga tiga kilometer lebih yang terlampau tinggi menggapai angkasa, bagaikan atap Pulau Jawa. Mungkin cukup gunung dengan postur ketinggian di bawahnya —jika enggan menggunakan istilah 'pendek' atau 'kecil'— saja untuk menikmati hari dan indahnya karya Sang Pencipta.